Rabu, 02 November 2011

Skenario ASNI & MIRAH

Cerita SKENARIO Legenda
“ASNI DAN MIRAH”


Nenden Salwa


TRADE MARK
ATMOSFIR JAKARTA KEMAYORAN TEMPO DULU


OPENING SCENE
000. EXT. LAPANGAN PERKEBUNAN TEMPO DULU. SORE
Disudut lapangan, dikelilingi perkebunan. IBU ASNI memperhatikan ASNI dan TIRTA yang nampak tengah berlatihan jurus-jurus ilmu bela diri diantara anak kecil berumur sebayanya. Dari umur 4th sampai 7th yang diajarkan oleh anak berumur 10th diawasi pelatih senior berusia 20th. Seorang anak kecil berbadan subur sebagai keturunan dari anak seorang sodagar kaya, sebentar-sebentar meninggalkan latihannya dan berlari pada pengasuhnya yang meminumkan air putih (tempatnya terbuat dari kendi) kemudian menyuapkan sisa buah segar yang dihabiskannya. TIRTA yang merasa terganggu oleh sikap anak sodagar mulai kesal.
Pada saat bubaran latihan, TIRTA mencari kelengahan dan dilihatnya anak sodagar dibimbing pelayannya bertukar pakaian disudut lain, tanpa menunda waktu TIRTA mencuri keranjang buah-buah tersebut namun dihardik IBU ASNI.

IBU ASNI (gusar)
Tirta.. ! ente nakal sekali!

IBU ASNI menyentil telinga TIRTA dan merebut keranjang yang buah jeruknya terjatuh tiga buah, satu buahnya menggelinding ke arah ASNI yang langsung diambilnya dengan riang namun IBU ASNI kembali merebut buah jeruk tersebut.
ASNI (setengah merengek)
Aye mau buah jeruk..

IBU ASNI
enggak boleh! ini punya teman ente..

IBU ASNI memberikan keranjang buah pada anak sodagar, sementaraTIRTA memunguti buah jeruk yang langsung  disembunyikannya dikain sarung yang terikat dipinggang kemudian diperlihatkannya pada ASNI.
INSERT: IBU ASNI terharu memperhatikan ASNI begitu senang menerima pemberian dua buah jeruk dari TIRTA lalu kedua kakak beradik itu saling berpelukan.
 
CUT – TO
001. INT. RUANGAN RUMAH IBU ASNI TEMPO DULU. MALAM
TIRTA mencandai adiknya menakut-nakuti dengan menutup wajahnya menggunakan kain sarung membuat ASNI tertawa-tawa kemudian TIRTA memakaikan kain sarung itu pada ASNI yang dijadikanya tokoh kura-kura ninja.

TIRTA (mencandai, menunjuk-nunjuk)
Hiy.. ada setan… hiy ada perampok.. hahaha..

TIRTA berlari masuk kamar dan kembali lagi sudah menutup wajahnya mengenakan kain sarung dengan corak yang sama.
Ketika ASNI dan TIRTA tengah berpura-pura berkelahi, bercokol dan berguling. IBU ASNI serentak melerai kedua anaknya lalu membuka sarung yang menutupi ASNI dan langsung memagarinya saat BAPAK TIRTA yang sudah mempersiapkan perbekalan untuk pergi.
IBU ASNI (mencegah)
Jangan bawa anakku ..!

PAK TIRTA tak perduli membopong TIRTA yang berusaha berontak tidak mau berpisah dengan adiknya.

ASNI
Abang..!

TIRTA
Asni…!

BAPAK TIRTA terus berjalan bergegas  keluar rumah membawa TIRTA.

FADE OUT
FADE IN
002. INT. RUANGAN RUMAH MEWAH BABAH YONG TEMPO DULU. MALAM
Perampokan berlangsung. TIRTA yang wajahnya ditutupi kain sarung, menggondol seperangkat benda berharga berjalan dari ruang pribadi menuju ruang tengah melewati BABAH YONG yang tengah duduk diatas kursi goyang dengan tubuh terikat, mulut disumpal kain kumal dengan mata mendelik memperhatikan gerakan-gerakan TIRTA yang kakinya dihentakkan kearah kursi hingga kursi itu bergoyang-goyang mengayunkan tubuh BABAH YONG ke depan dan kebelakang.
TIRTA berjalan ke ruang depan melewati para CENTENG yang sudah jatuh terkapar. Salah seorang CENTENG berbadan kekar yang mulutnya disumpal buah delima dengan tangan terikat kebelakang mengernyitkan keningnya ketika TIRTA menjambret rantai babi dilehernya, kemudian TIRTA mengambil buah di mulutnya hingga matanya membelalak dan berair menahan sakit. Dan buah delima yang dilemparkan TIRTA mengenai kepala botak BABAH YONG yang membuat BABAH YONG kembali tubuhnya mengayun dikursi goyang.
Ketika CENTENG bertubuh kekar itu berteriak, TIRTA menyumpalkan buah pisang besar dan panjang kemulutnya lalu kemudian meniup wajahnya hingga CENTENG itu terpental kebelakang menindih CENTENG-CENTENG lain yang baru siuman menjadi pingsan lagi saling bertumpang tindih. Seorang CENTENG yang juga baru siuman begitu melihat ketua centengnya sudah dilumpuhkan dan melihat gerakan TIRTA melompati meja bundar iapun berpura-pura pingsan kembali. Sementara BABAH YONG yang tubuhnya masih bergoyang diatas kursi goyang sempat memperhatikan gerakan TIRTA yang tubuhnya bisa melesat keluar menembus pintu samping dalam keadaan terkunci, selain menggondol perkakas berharga TIRTA juga menenteng karung berisi makanan dan buah-buahan.

CUT – TO
003. EXT/INT. SEBUAH MASJID KECIL. JELANG SUBUH
TIRTA yang masih mengenakan kain sarung penutup wajah melompat kedepan pintu samping masjid kemudian menggeletakan karung berisi buah-huahan yang baru dicurinya.
 
DISOLLVE

ASNI yang mengenakan kain sarung serupa seperti yang dikekenakan perampok, berdo’a diatas sejadah. INSERT: Anak-anak kecil hendak belajar mengaji memburu karung yang berisi makanan dan buah-buahan membuat kegaduhan.

ANAK I
Wueh.., makanan

ANAK 2
Buah – buahan..

Anak-anak serempak berebut membongkar makanan dan buah-buahan dalam karung, diperhatikan ASNI yang sudah berdiri memperhatikan anak didiknya.

ASNI (mendeham)
ehem, ehem.. asaalammuallaikkumm..!

Anak-anak serentak menjawab menghentikan kegiatannya, bahkan yang hendak memakan makanan atau buah-buahan langsung di tarohnya.

ANAK – ANAK
Waallaikum salamm..

ASNI (menasehati dengan lirih)
Ente-ente datang kemari tujuannya hendak pergi  mengaji, bukannye abang pernah bilang jika diantara adek-adek menemukan barang bentuk apapun dijalan maka adek - adek harus..?

Serempak anak-anak terdiam, salah seorang anak yang berbadan gemuk yang sudah melahap makanan langsung terbatuk-batuk memuntahkan makanan yang sudah masuk dalam perutnya.

ANAK – ANAK (serempak)
Mengamankannye Bang..

SI GENDUT
Memakannya…

ASNI (menyambung,memperhatikan anak gendut)
Setelah diamankan ente-ente harus..?

ANAK GENDUT (terpatah-patah)
Melapor pada penjaga kampung Bang..

ASNI
Pinter ente (mengerling pada karung) jadi..?

ANAK 2
Ayo.. teman-teman, rapihkan lagi makanan buah-buahnya dalam karung lalu simpan baek-baek..

ASNI tersenyum memperhatikan anak-anak didiknya merapikan makanan dan buah-buahan ke dalam karung. Beberapa saat kemudian muncul TUAN RUYS (seorang penguasa Kemayoran yang diangkat menjadi ketua para warga) menghampiri anak-anak.

ASNI
Kebetulan ketua kampung kemari.. sekalian aye bisa melapor sekarang..

TUAN RUYS (menatap curiga pada Asni)
Wah gawat..! pasti ada lagi yang kerampokan..! ayo cepat solat subuhnya, saya harus cari tahu siapa yang kerampokan malam ini?
ANAK-ANAK serentak berdiri mengikuti TUAN RUYS dan ASNI masuk ruang masjid.

CUT - TO
004. INT. RUANG BELAKANG RUMAH BABAH YONG. PAGI
BABAH YONG yang berwajah antik, berkaca mata tebal berjalan hilir mudik dihadapan centeng-centeng ketua.

BABAH YONG
Oe betul-betul lugi punya centeng-centeng sepelti anak buah kalian, buat apa oe kelual ampau bayal mahal kalian, tapi kalian tidak bisa menjaga halta benda oe.. hayaaa..!

BABAH YONG memperhatikan ketua centeng yang sudah tidak berkalung rantai babi lagi. Tiba-tiba kaca matanya terlepas membuat BABAH YONG kelimpungan, berjongkok mencari-cari kaca matanya seperti orang buta. KETUA centeng memungutnya yang langsung direbut oleh BABAH YONG.

BABAH YONG (menyambung)
Nah, elo? (menunjuk ketua centeng) Hayaa..! jika tidak mau dipecat maka hali ini, detik ini juga kalian halus cali pelampok itu.. kelahkan olang-olang sakti untuk menangkapnya… lumpuhkan kekuatannya.. oe ingin olang itu masuk sel penjala…

INSERT TUAN RUYS memperhatikan BABAH YONG dari balik ruangan.

CUT - TO
005. EXT. JALANAN MENUJU RUMAH BABAH YONG. PAGI
BEK KEMAYORAN yang wajahnya mirip pak Raden atau pelawak berwajah antik, menggayuh sepedanya digiring oleh tiga orang opas yang berlari mengawalnya, hampir kehabisan napas.

BEK KEMAYORAN
ayo cepat! Gimane sih ente-ente pada loyo, kayak keong.. dari tikungan kelima tadi, sepertinye aye terus yang duluan..! Gimane bisa nangkep perampok kalau ente-ente pade begini?!

BEK KEMAYORAN menggenjot sepedanya, menyuruh anak buahnya berlari cepat.

BEK KEMAYORAN
Ayo… cepat! ayo kejar ane..!

Ketiga opas yang napasnya sudah tersengal-sengal berusaha mengejar BEK KEMAYORAN yang tak henti mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh anak buahnya terus berlari, tanpa menyadari depan jalanan ada galian lobang, hingga sepedanya terjerembab.

BEK KEMAYORAN (terperosok)
Toloooonngg..!!

Para opas hanya menaikan sepeda dan membiarkan BEK KEMAYORAN tak berdaya. Para opas kembali berlari.

BEK KEMAYORAN
Tolongin aye, tolongin…!

PARA OPAS tak perduli.

OPAS 1
Ayo.. kejar kite…!! Siapa yang duluan sampai ke rumah Babah Yong?

BEK KEMAYORAN berusaha bangun kemudian menaiki sedepanya bersiap hendak menyusul anak buahnya, tidak menyadari celana seragamnya robek dibagian pantat.
  
CUT – TO
05A. INT. RUANG TENGAH RUMAH BABAH YONG. SIANG  
BABAH YONG menunjukan jejak-jejak perampokan dari gudang makanan dan buah-buahan hingga ruang pribadinya diikuti TUAN RUYS turut mondar-mandir membantu penyelidikan perampokan semalam yang ditangani oleh BEK KEMAYORAN (celananya robek)bersama para OPAS untuk mengetahui identitas pelakunya. 
BABAH YONG nampak menggaruk-garuk kepalanya yang botak, sebelum bicara bibirnya bergerak-gerak, dahinya mengerut-ngerut terkesan merengek seperti anak kecil kehilangan mainan.

BABAH YONG
Hayaa…, semua benda-benda belhaga yang sudah oe kumpulkan, oe sembunyikan, oe simpan lapi-lapi di blangkas bertahun-tahun lamanya, hilang sudah! bagaimana oe meneluskan usaha oe… hayaa!

BEK KEMAYORAN (berusaha menghibur)
Tenang, sabar bos.., ane akan lacak sampai titik lemahnya, sekarang juge atau besok, luse ni, pasti ane bisa membekuk itu perampok!
PARA OPAS yang wajahnya terlihat lugu dan tolol memperhatikan celana BEK KEMAYORAN yang robek, mereka menahn tawa membuat BEK KEMAYORAN melerainya.

BEK KEMAYORAN (berkata pada anak buahnya)
Ente-ente, kenapa berkumpul disini? Ayo kerja, kerja!

Seorang opas diantaranya menunjuk celana BEK KEMAYORAN yang robek, serentak BEK KEMAYORAN menutupi pantatnya dengan kedua tangan dan berlari kepojokan.

BABAH YONG
Oe gak habis pikil itu pelampok bisa melumpuhkan jagoan-jagoan oe.. dali jagoan lual sampai jagoan kandang semua keok.. hayaa..

TUAN RUYS
Emang rombongan perampok, jumlahnya ada berapa orang Bos?

BABAH YONG
Apa? Belapa olang? hayaaa..! itu pelampok hanya satu olang saja, tidak belombongan..

TUAN RUYS dan BEK KEMAYORAN saling pandang tidak percaya. BABAH YONG yang hendak melangkah ke ruang pribadinya memutar tubuhnya kembali seperti mengingatkan.

BABAH YONG
Pelampok itu betopeng kain salung… salungnya? Oe penah liat.. (menepuk-nepuk kepala botaknya mengingat-ngingat) dimana oe liat kain salung itu hayaa…!

CUT- TO
006. EXT. DEPAN MASJID.  MALAM
BABAH YONG langsung menuduh ASNI yang baru keluar dari masjid usai menjalankan solat malam mengenakan kain yang persis dengan perampok.

BABAH YONG
Betul, enggak salah lagi.. dialah pelampok yang menggasak habis pelkakas oe.. hayaaa…! Ayo tangkap sajalah..

TUAN RUYS memperhatikan gerak gerik ASNI yang melangkah keluar masjid melewati tempat persembunyiannya.

TUAN RUYS (menempelkan telunjuk dibibir)
Sabar bos, jangan main hakim sendiri, kita selidiki dulu kebenarannya..

BABAH YONG
Oe yakin, kain salungnya? Sama, gelak-geliknya? Sama juga, enggak salah lagi emang si Asnilah olangnya.. tunggu apa lagi?

TUAN RUYS berpikir. Tiba-tiba saja sebuah karung jatuh menimpa tubuh BABAH YONG hingga rubuh, makanan dan buah-buahan berhamburan dari dalam karung.

BABAH YONG
Hayaa… apa-apain ini hayaaa…?!

TUAN RUYS menangkap pergerakan seorang perampok yang tertawa seolah meledek.

TIRTA
Hahhahaha… !!

TUAN RUYS
Hey, tunggu perampok ..?!!

TUAN RUYS berusaha mengejarnya dengan ilmu lompat tingginya namun perampok itu menghilang tidak bisa diketahui jejak langkahnya.
 
CUT - TO
007.INT. RANG TENGAH RUMAH BABAH YONG. PAGI  
BABAH YONG kembali mondar, mandir wajah culunnya semakin culun, letak kacamatanya pun semakin melorot kebawah, jika bicara mata dan tangkai kaca matanya seperti hendak berbalapan yang sesekali dirapikannya tapi tetap saja melorot, akibat memikirkan tokonya terkena rampokan, selang dua hari setelah rumahnya dirampok.   

BABAH YONG (mulai bengek)
Hek,Hayaaa.., oe sudah enggak sanggup lagi bicala.. oe sudah cape, hek, cape oe.. kenapa pelampok.. itu, hek, hek, melampok oe kembali.. hayaa..? balang-balang di toko oe, hek, digasaknya abis.. hayaa…!
BEK KEMAYORAN
Makenya ente jangan buat laporan palsu..

BABAH YONG menatap bingung BEK KEMAYORAN.

BEK KEMAYORAN
Laporan kemarin Bos bilangnya, harta benda sudah habis semuanya.. buktinya harta bos masih banyak di toko..!

BABAH YONG tidak bisa berkata-kata lagi, bengeknya semakin kambuh matanya melotot seiring kacamatanya yang terjatuh, kemudian BABAH YONG terkulay lemas dan pingsan.

CUT – TO
008. EXT/INT. SUDUT SAMPING RUMAH BABAH YONG. SIANG
KETUA CENTENG langsung bicara pada para beberapa orang centeng.

KETUA CENTENG
Atas nama Babah Yong, kite semua harus cepat menangkap basah perampok itu dirumahnya,  kalian harus bisa mencari kelemahannya si Asni.

KETUA CENTENG memperhatikan dua anak buahnya yang menjadi tiga pusat  perintah buat menyebarkan semua intruksi kepada para centeng lainnya.

KETUA CENTENG
Sebarkan pada anak buah, agar mereka bisa membagi waktu untuk mengintai semua pergerakan si Asni..

CENTENG 1
Siap ketua..!

KETUA CENTENG
Jika sudah tahu kelemahannya, kita lapor pada penguasa daerah Kemayoran yang kita tuakan yaitu Tuan Ruys.. kita jebloskan si Asni ke penjara..

CENTENG I
Betul ketua..!

KETUA CENTENG (padangan dendam)
Atau kita langkahi hukum yang lalai, kita hakimi si Asni, (gerham menggeretek) kita arak si Asni, kita gantung dia.. bunuh dia..

Kedua centeng mengenakan rantai besar dileher KETUA CENTENg sebagai penghormatan jabatan ketua yang masih dipegangnya.

CUT - TO
009. EXT. HALAMAN SAMPING RUMAH IBU ASNI.  MALAM
ASNI memperagakan lenturan gerakan yoga lalu memusatkan pikiran dan jiwa menajamkan pusat panca indranya pada dua gentong yang berada dihadapannya membuat alas pijakannya mengangkat tubuhnya keatas. Dengan kekuatan pikiran disertai gerakan dua jari, gentong yang satu mengangkat keatas dan melayang mendekati gentong satunya lagi kemudian menukik memindahkan airnya ke dalam gentong  kosong.
B.G. BEK KEMAYORAN diiringi para OPAS sudah memperhatikan kehebatan ASNI beberapa menit lalu. Selang berapa saat BABAH YONG, KETUA CENTENG dan TUAN RUYS dating memperhatikan. Dan tiba-tiba saja BABAH YONG berteriak memperhatikan kain sarung yang dijadikan alas pijakan ASNI.

TUAN RUYS (bergumam memuji)
Betul, sakti sekali anak ini..

KETUA CENTENG terlihat ciut nyalinya.

BABAH YONG
Oe.. tidak salah melihat, benal si Asnilah pelampok itu yang seling melampok lumah-lumah olang! temasuk lumah oe… lihat alas kain pijakan kakinya? (menunjuk-nunjuk sarung, menghampiri ASNI)
 Kain itulah yang dijadikan alat penutup wajahnya jika melampok lumah olang! hayaa.., tangkap.. tangkap sajalah…!

ASNI yang tengah memusatkan pikiran langsung terganggu hingga alas pijakannya kembali merapat ke bumi, gentong yang tengah mengisi air menghentikan kegiatannya kemudian berputar-putar dan terbang melayang mendekati BABAH YONG dan menggetok-getokkan kepala botaknya kemudian lagi gentong itu pecah, airnya mengguyur BABAH YONG yang terhuyung jatuh. Sejurus kemudian  TUAN RUYS membuat gerakan melompat menangkap ASNI yang tidak memberi perlawanan.

CUT – TO
010. INT. SEL PENJARA. MALAM
ASNI dijebloskan ke sel penjara oleh BEK KEMAYORAN.

BEK KAMAYORAN (mempermainkan anak kunci sel penjara)
Nikmatilah tempat istirahat baru ente, semua bukti dan saksi mata sudah mengarah pada ente… hahaha.. seluas-luas mata memandang hati sepi terkena lara… sebuas-buas menggasak harte orang akhirnya masuk penjare.. hahhaha…

ASNI tertawa kecil menyuruh BEK KEMAYORAN mendekatinya membuka kuping.

ASNI (berbicara perlahan)
Kalau ternyata malingnye itu bukan aye (membisiki ditelinga BEK KEMAYORAN) hadiah ape yang akan abang berikan ama aye?

BEK KEMAYORAN menggelengkan kepala
Itu tak mungkin terjadi, barang bukti semue sudah lengkap..

ASNI menyuruh BEK KEMAYORAN menempelkan kupingnya lagi di jeruji sel penjara.

ASNI
Kalau tidak kebuktian ni ye… aye cuma minta hadiah.. hmh?

BEK KEBAYORAN memperhatikan ASNI yang tersenyum-senyum lucu.

BEK KAMAYORAN
Minta ape?

ASNI (membisikinya lagi)
Tapi janji ye Bang, tidak boleh ingkar…

BEK KEMAYORAN (membusungkan dada)
Sebagai Bek Kemayoran, tidak akan salah tangkep orang dan ane pasti kabulkan permintaan ente…

ASNI (berbisik lagi ditelinga BEK KEMAYORAN)
Aye cuma mau cabuti kumis abang sebanyak tiga kali..

BEK KEMAYORAN mengerling, mengusap-ngusap kumisnya. Sejurus seoras OPAS mengdekati dan melapor pada BEK KEMAYORAN.

OPAS (bicara gagap)
La..lal..llapor ko,ko.. kom,man..mandan, so,so..sodagar ka,kay,kayya Bab, bab, babah Y..yong.. gu,gud, gudang..nya kek, ke, keram..po,.pokkan.. pepepn..jajahat.. beber totopeng.. sar,sar..sarung..

BEK KEMAYORAN  terdiam sejenak dan bergumam.

BEK KEMAYORAN
Babah Yong gudangnye kerampokan lagi oleh perampok bertopeng sarung dengan motip yang same, selain perkakas harta benda perampok itu menggondol sekarung makanan dan buah-buahan..

OPAS
Be,bebeb, bettull.. ko,kom,komandan…

ASNI menepuk pundak BEK KEMAYORAN yang serentak membuka sel penjara. Kemudian ASNI mencabut kumis BEK KEMAYORAN sebanyak tiga kali.

ASNI (berjanji)
Aye tidak terima, tempat pijakan aye dijadikan sasaran perampokan, aye berjanji akan menangkap pelakunye.. sampai titik darah penghabisan…

BEK KEMAYORAN mengangguk-anggukan kepala.

DISSOLLVE IN - TO
011.  EXT/INT. HALAMAN - DEPAN RUMAH BANG BODONG.  PAGI
MIRAH tengah melatih gadis-gadis belia sebayanya, mengatur gerak jurus-jurus indah dipandang yang bisa melumpuhkan lawan.
INSERT: TIRTA diam-diam membuka pintu pagar.
MIRAH yang tajam panca indra pendengarannya, langsung melirikan mata tajamnya dan secepat kilat melompat meraih batu-batu kecil lalu melemparkannya kearah TIRTA yang dengan cekatan batu-batu kecil itu ditangkapinya meski harus melompat kiri, kanan, depan dan belakang.
MIRAH kembali ke posisi tengah berdiri diantara para gadis anak didiknya, memberi isarat aba-aba untuk membuat lingkaran.

MIRAH
Ciat..! ciat.. ! yeah.. !

Bentuk lingkaran itu berputar-putar mendekati TIRTA lalu berkeliling dan menyerangnya secara bergantian membuat TIRTA hampir kelabakan mengimbangi serangan demi serangan, tetapi akhirnya TIRTA bisa melompat keluar dari lingkaran tersebut dan sanggup merampas ikat kepala MIRAH yang juga melompat melayang, ternyata juga TIRTA kehilangan dompetnya.
VOP. BANG BODONG tertawa-tawa kecil memperhatikan MIRAH berhadapan dengan TIRTA, saling memperlihatkan  hasil rampasannya. Dalam beberapa detik MIRAH melemparkan dompetnya keatas, TIRTA dengan tangkas menangkapnya dan MIRAH berhasil meraih ikat kepalanya yang kembali diikatkannya.

MIRAH (mengucap ketus)
Pulanglah, ente masih belum bisa mengalahkan aye …

MIRAH bergerak meninggalkan TIRTA hendak masuk rumah yang langsung dihadang TIRTA yang melompati dan berdiri dihadapannya menutup pintu yang terbuka. Terjadi adu gerakan ilmu bela diri antara TIRTA dan MIRAH, daun pintu pun jadi alat permainan ilmu tenaga dalamnya yang tak henti membuka dan menutup.
MIRAH menipu gerakan seperti menjauhi pintu membuat TIRTA lengah, kesempatan tersebut MIRAH memutarkan tubuhnya dan melompat membuka pintu rumah masuk ke dalam kemudian menguncinya. TIRTA berusaha menyusul MIRAH dengan ilmu tembus raga, namun MIRAH sudah mempunyai ilmu kunciannya membuat TIRTA tidak bisa menembus pintu dan tubuhnya terpental. Tersirat garis kekecewaan diwajah TIRTA ,BANG BODONG menghampirinya.

BANG BODONG
Aye rasa…, belum saatnya Mirah menjadi pendamping ente..
ente harus belajar ilmu lebih tinggi lagi… tapi kalau emang jodoh, tidak akan lari kemane-mane…

Para gadis belia meneruskan latihan jurus-jurus, sementara BANG BODONG membawa TIRTA duduk santai di pendopo menikmati minuman khas betawi.

BANG BODONG
Gimane rencana ente akan membangun padepokan di desa Karawang? ape perlu dana bantuan?

TIRTA
Soal dana aye gak khawatir, warisan dari almarhum bokap aye kaga akan bisa habis sampe tujuh turunan, aye cuma perlu wanita kokoh berjiwa pendekar baru cita-cita aye bisa terlaksana…

BANG BODONG mengerti perasaan TIRTA yang sekali-kali pandangannya melirik bilik pintu rumah mengamati Mirah yang tidak muncul-muncul.

BANG BODONG
Kalau jodoh, enggak akan lari kemane – mane..

TIRTA tertawa kecil menghabiskan minuman yang tempat minumnya terbuat dari batok kelapa.

CUT – TO
012. EXT. SAMPING RUMAH IBU ASNI. SIANG
Beberapa orang jagoan kampung menghadap ASNI. INSERT: TIRTA menyamar sebagai seorang pengemis berpakaian petani menguping pembicaraan.

JAGOAN KAMPUNG 2
Para jagoan sudah disebar kebeberapa tempat bergabung dengan para begal serta preman-preman pasar dan preman jalanan namun perampok berkain sarung itu masih belum bisa terlacak keberadaannya..

JAGOAN KAMPUNG 3
Betul, kite-kite sudah melakukan penyamaran-penyamaran dan terjun kebeberapa kalangan, mata rantai dari perampok itu terputus..alias perampokan tunggal..

JAGOAN KAMPUNG I
Tapi ane rasa perampok itu tak akan melakukan aksinya lagi, karena kite semua sudah memperketat keamanan.. terutama di rumah saudagar-saudagar yang mempunyai emas-emas batangan..

TIRTA mengembangkan senyum mendengar dialog mengenai emas batangan seperti merencanakan sesuatu yang besar.

ASNI
Perampok itu liar tapi tak berbahaye, tak seorangpun ada korban yang dibunuhnye.. setiap habis merampok ia menggeletakan sekarung makanan dan buah-buah di masjid atau didekat bedeng penjagaan bahkan ditarohnye juga di rumah jande-jande tue… (memikirkan) apa tujuannya ia melakukan kebaikan dari hasil merampokkannye?

Beberapa jagoan kampung turut memikirkan motif perampokan. Sejurus TIRTA beringsur dari tempat pengintaiannya ketika BABAH YONG melangkah tergopoh-gopoh memasuki pekarangan rumah ASNI dengan raut wajah dipenuhi kegelisahan menahan kemarahan.

BABAH YONG (menggubris Tirta)
Elo olang muda malas keljanya hanya mengemis, minta balas kasihan ma olang-olang yang punya luyit.. bial elo olang enggak malas, kebetulan oe punya balang..

BABAH YONG merogoh saku dasternya mengeluarkan kaca mata tebalnya yang sudah tidak terpakai.

BABAH YONG
Ni oe kasih.. jual ke pasal bisa jadi luyit… dasal malas..!

BABAH YONG menggelatakan kacamata tebal yang lensanya sudah retak-retak ditempat benda yang dipakai Tirta untuk alat mengemis, lalu menghampiri perkumpulan.

BABAH YONG
Hayaa… ! kelja kalian masih belum dapat hasil.. tempat tinggal dan tempat usaha belikut halta simpanan di gudang oe sudah digasak pelampok itu.. (memperhatikan Asni) elo Asni bagaimana elo punya janji mau tangkap pelampok itu.. nah sampai sekalang pelampok itu masih bekelialan..

JAGOAN 1
Tenang bos, kami semua lagi menyusun strategi dan pastinya Asni tidak akan tinggal diam demi nama baik kampung kemayoran..

JAGOAN 2
Betul bos..

BABAH YONG
Oe lebih pelcaya kehebatan Asni dan Tuan Ruys daripada Bek Kemayoran yang hanya bisa mengandalkan senjata tajam..

BABAH YONG merogoh saku pangsinya mengeluarkan benda kanjut kundang warna hitam(tempat penyimpanan jimat-jimat atau barang kecil yang berharga) kemudian BABAH YONG menduduki kursi rusak membuat tubuhnya jatuh terjerambab. Jagoan kampung tidak sempat lagi melarangnya. BABAH YONG mengusap-ngusap pantatnya yang sedikit kesakitan lalu terpaksa berdiri.

BABAH YONG
Ketua centeng oe menemukan ini di lokasi gudang, mungkin saja benda ini kepunyaan pelampok…

ASNI menerima kanjut kundang mengeluarkan isinya yang dipenuhi benda-benda aneh, ASNI juga mempelajari tulisan syimbol yang hampir tidak terbaca.

ASNI (bergumam)
Ini ada semacam tanda – tanda tulisan syimbol perguruan atau padepokan.. (berpikir dan mengingat) mungkin tuan Ruys bisa membantu apa makna dibalik tulisan syimbol-syimbol seperti ini..

ASNI kembali memasukan benda-benda aneh tersebut kedalam tempatnya. Sementara di luar TIRTA bersembunyi dibalik pohon rindang menggantikan baju pengemisnya dengan penampilan aslinya sebagai pemuda tanggung yang tegap.

ASNI
Ini pertanda bagus, aye bisa melacak pelaku perampokan berdasarkan ini.. (mengacungkan kanjut kundang) ente-ente tunggu disini sambil menunggu perkembangan laporan dari kelompok jagoan kampung bagian utara dan barat.. aye harus secepatnya menemui Tuan Ruys sekarang juga..

JAGOAN 3
Betul bos, lebih cepat lebih baek..

BABAH YONG (turut melangkah)
Oe mau ke gudang.. hayaa ayo kita jalan baleng-baleng..

BABAH YONG bergegas melangkah meninggalkan perkumpulan diikuti ASNI.
   
CUT – TO
013. INT. SUDUT RUANGAN TUAN RUYS. PAGI  
TUAN RUYS tengah mengamati benda-benda aneh yang bertuliskan syimbol-syimbol aksara sunda dan jawa kuno.

TUAN RUYS
Ini merupakan benda peninggalan turunan Raja pajajaran dan Demak..

ASNI mendengar segala penjelasan TUAN RUYS yang terus TUAN RUYS mempelajari benda-benda tersebut.

TUAN RUYS
Ini menandakan si pemilik benda-benda ini bukan orang sembarang alias ilmu kesaktiannya menitis secara otodidak.. (memperhatikan Asni) Sebenarnya ilmu-ilmu kanuragan akan lebih sempurna jika dipergunakan untuk kebaikan menolong sesame umat, meski ilmu tersebut tidak menolak jika dipergunakan untuk kejahatan dan biasanya hanya orang satu darahlah yang bisa mengalahkan ilmu tersebut..

TUAN RUYS meraih tanda-tanda syimbol lainnya diikuti ASNI.    

TUAN RUYS
Kalau benda yang ini adalah syimbol kekaisaran Tionghoa abad leluhur yang konon masih dipegang oleh seorang jagoan turunan para sesepuh dari daerah kampung Marunda..

ASNI langsung menghamini ingin bertindak lebih cepat untuk mendapatkan informasi selanjutnya.

ASNI
Apa perlu ane kerahkan para jagoan kampung kite untuk menyelidikinye?

TUAN RUYS (menasehati)
Agar tidak terjadi kesalah pahaman sekaligus mencegah bentrokan pisik  antara kampung kemayoran dan kampung marunda.. lebih baik engkau jalan sendirilah untuk menyelidikinya..

ASNI terdiam berpikir, rasa penasaran ingin menangkap perampok oleh kemampuan ilmunya begitu menyelimuti wajahnya. Tiba-tiba sebuah benda yang ditelaah bergerak-gerak mengeluarkan asap putih kemudian berputar-putar dan melayang. TUAN RUYS yang merasakan dipermainkan oleh benda tersebut berusaha menangkapnya namun benda tersebut selalu berkelit. ASNI memusatkan penglihatannya pada benda tersebut.

ASNI
Tenanglah..!

Benda tersebut terdiam sesaat tidak berapa lama jatuh kebawah, ASNI memungutnya. TUAN RUYS memancarkan sinar kekaguman pada ASNI. Namun ketika hendak dimasukan ke dalam kanjut kundang benda tersebut kembali melayang diikuti benda-benda lainnya,  pada saat bersamaan BABAH YONG muncul di pintu.

BABAH YONG
Hayaaa.. !

BABAH YONG terkesima melihat benda-benda itu melayang mempermainkannya dan menggetok-getok kepala botaknya, kemudian benda-benda tersebut melesat hilang menembus kaca jendela diakhiri dengan kilatan cahaya. TUAN RUYS dan ASNI saling pandang sementara BABAH YONG mengerdip-ngerdipkan mata seakan tidak percaya pada apa yang dilihatnya.

TUAN RUYS
Benda-benda itu kembali pada pemiliknya..

Tersirat raut wajah penyesalan di wajah ASNI, namun ia masih mempunyai kanjut kundang kosong yang hanya tinggal benda tak berguna yang bisa disimpannya untuk pembuktian.

CUT – TO
014. EXT. SUDUT JALAN SEBUAH RUMAH SODAGAR. SIANG
TIRTA yang menyamar jadi pedagang keliling mengamati bangunan rumah model betawi/joglo yang dijaga oleh beberapa jagoan kampung serta para centeng pemilik rumah seorang sodagar.
ASNI yang menghentikan langkahnya mencurigai gerak-gerik Tirta langsung menjajal ilmu tenaga dalamnya untuk mengetahui batas ukuran ilmu yang dimiliki TIRTA, namun TIRTA mengetahui kelebihan ASNI, dibiarkannya tubuhnya terguling-guling jatuh terjerembab.

ASNI (memburunya)
Maafin aye.., aye kire ente seorang perampok yang menyamar jadi pedagang keliling…

TIRTA pura-pura tidak berdaya, ASNI membimbingnya untuk berdiri.

TIRTA
Aye seorang pendatang dari luar daerah, datang kemari hanya dagang buah busuk berkeliling kampung buat menukarnye dengan beras..

ASNI
Aye tidak salah mencurigai ente, karena aye perhatikan ente mindit-mindit seperti merencanakan sesuatu..

TIRTA
Maapin, karena aye sangat ingin sekali bertemu sodagar yang bisa mengajak aye kerja serampangan, biar upahnya hanya segenggam padi, aye akan senang menerimanye.

ASNI mempelajari keseriusan dari sikap TIRTA yang berusaha merendah.

ASNI
Baiklah kalau ente betul-betul ingin bekerja, aye akan kenalkan ente pada Tuan Ruys yang bisa memasukan ente bekerja pada sodagar pemilik rumah ini..

TIRTA terlihat senang
Terimakasih.. akhirnye aye dapat pertolongan..

ASNI
Panggil nama aye Asni.. dan nama ente?

TIRTA (tergagap, berbohong)
Hmh.. namaku Bagong..

ASNI dan TIRTA saling berjabat tangan.


CUT - TO
015. INT. SUDUT RUANG TENGAH RUMAH SAUDAGAR WARMAN. PAGI
TIRTA yang mengenakan pakaian pelayan tengah membersihkan hiasan pundi-pundi yang ditatanya kedalam lemari hias. Dilihatnya beberapa orang centeng keluar dari ruang bawah mengangkut barang berharga berupa dua buah peti ukuran kecil berisi emas batangan dikawal centeng pribadi kepercayaan saudagar yang setiap bekas langkahnya membuang kulit pisang yang dimakannya lalu mengisaratkan TIRTA agar segera memungut kulit-kulit pisang tersebut. 

SAUDAGAR WARMAN (dari balik kamar)
Emas batangan ini akan dikirim nanti malam pada Tuan Houfman sesuai kontrak kerja.. Kalian, Tuan Ruys bersama Bek Kemayoran dan para opasnya akan mengawalnya sampai ditempat.


CENTENG PRIBADI (melahap buah pisang sekaligus)
Baik Tuan..

CENTENG PRIBADI dan empat orang centeng lainnya masuk kamar pribadi. TIRTA mengamati seluruh situasi ruangan rumah dengan pandangan memendam harapan besar, tidak berapa lama CENTENG PRIBADI keluar dari kamar pribadi kakinya menginjak kulit pisang hingga ia jatuh terpeleset menubruk benda goong yang membuat jidatnya berjendol.

CUT - TO
016. INT. SUDUT RUANGAN RUMAH BANG BODONG. MALAM
Terjadi gerakan-gerakan kecil mengadu kecepatan tangan dan gerak tubuh antara BANG BODONG dan MIRAH yang saling menukar benda masing-masing yang dipegangnya. Akhirnya MIRAH dan BANG BODONG kembali duduk diposisi semula dengan tenang. MIRAH meneruskan kerja menyulamnya sementara BANG BODONG mempermainkan cangklongnya di mulut.

BANG BODONG (menyumpalkan tembakau di cangklong)
Air garam emang menetes kebawah.., gak salah almarhumah n’Nyak elo menurunkan bakat-bakat jiwa pendekarnye.., (menerawang) sikapnya persis menyerupai ente Mirah, jika menjelang malam almarhumah n’Nyak elo selalu saje menyulam dan merajut buat dikenakannye sendiri..

MIRNA yang tengah asik menyulam hanya tersenyum tidak meladeni perkataan BANG BODONG yang kembali merenung-renung lalu memperhatikan jam dinding kuno yang berdentang sembilan kali, diperhatikannya kembali wajah anaknya dengan penuh kebimbangan.
   
BANG BODONG
Sudah hampir seminggu babeh tak melihat Tirta datang-datang kemari tak terlihat juga berkeliaran diperkumpulan para jagoan kampung sini untuk sekedar kongko-kongko bermain dadu.. atau mendendangkan lagu-lagu keroncongan berlirik pantun..

MIRAH (menghentikan kegiatan menyulamnya).
Yah beh, ngapain babeh ingetin anak brandalan itu?

BANG BODONG
Yah namanye udah kepalang menjadi anak angkat sejak babeh menemukannye di ujung kulon, anak itu sangat luar biasa ilmu titisan yang diperdalamnye.. kemane die?

MIRAH
Biasenye juga ia tak pernah melapor kalau pergi kemane-mane, jadi untuk ape babeh mikirin die..?

BANG BODONG beringsur mendekati MIRAH duduk di kursi panjang.

BANG BODONG
Usia ente sudah beranjak lima belas tahun..

MIRAH mendengar usianya di sebut-sebut langsung memprotes dengan suara meninggi membuat cangklong dimulut BANG BODONG terlepas.

MIRAH
Babeh berhentilah mengira-ngira umur aye, pastinye babeh akan menanyakan kapan aye punya jagoan yang bisa mendampingi hidup aye? Pastinya babeh ketakutan aye jadi perawan tue yang enggak laku-laku! aye tidak mau sembarang dipinang jagoan yang tidak bisa menandingi kehebatan ilmu aye..!

BANG BODONG  (meraih cangklong)
Bukan begitu Mirah.. babeh cuma ingin meneruskan omongan Tirta yang berambisi akan segera membangun padepokan jika ia sudah menemukan seorang gadis pendekar seperti ente Mirah..

MIRAH
Sudahlah beh Mirah mengerti, tapi jika Allah tidak mengijinkan sampai kapanpun, Tirta tidak akan bisa mengalahkan aye.. titik!

BANG BODONG
Kalau jodoh enggak akan kemane-mane..!

MIRAH beranjak dari kursinya dengan sikap marah, BANG BODONG terdiam bingung, dalam bersamaan pintu rumahnya diketuk dari luar, MIRAH langsung membuka pintu mmeperhatikan pemuda kampung yang matanya bengkak bekas ditonjok.

PEMUDA KAMPUNG (berwajah tegang)
Assalammuallaikkumm..

Tanpa sengaja kain yang dikenakan PEMUDA KAMPUNG kedodoran, membuat MIRAH memalingkan wajahnya, malu.

BANG BODONG
Waalaikkumsalamm..

PEMUDA KAMPUNG (mengikat kain kuat-kuat)
Maaf, maafin aye Bang Bodong.. hmh pendekar Mirah..
aye ngeganggu..
MIRAH
Gak ape-ape, ngomong aje ade ape?

PEMUDA KAMPUNG
Ada keributan besar diperkumpulan Nyong Ambo yang melibatkan dua warga berbaku hantam.. hanya pendekar Mirahlah yang bisa menanggulangi perkelahian berdarah ini..

BANG BODONG tertawa kecil, mempermainkan cangklongnya di mulut.

BANG BODONG (berbangga hati dan menggoda anaknya)
Salinlah pakaianmu dan pergilah gadis pendekar.. Babeh rasa ilmu bela diri ente bisa menghadapinye..

MIRAH mengangguk lalu bergegas masuk ruang belakang menuju kamar hendak berganti pakaian, sementara BANG BODONG mempersilahkan tamunya duduk. 

CUT – TO
017. INT/EXT. PERKUMPULAN NYO AMBO DAERAH MARUNDA. MALAM
MIRAH dan PEMUDA kampung terheran-heran melihat suasana perkumpulan NYO AMBO tidak terlihat tanda-tanda keributan, hanya bekas perkelahian besar terlihat pernah terjadi. Seorang keamanan menghampiri MIRAH yang bibirnya terlihat jontor membiru diiringi seorang warga.

PEMUDA KAMPUNG
Kemana orang-orang yang terlibat perkelahian berdarah?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Seorang pemuda luar sudah mengamankannya dengan ilmunya.

MIRAH
Pemuda darimane? Siape namanye?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Pemuda itu tidak mau mengatakan nama dan asal muasalnya sebelum ia menemukan orang yang tepat buatnya mengadu kekuatan ilmu.

MIRAH (sisnis)
Huh, sombong sekali! Dimana pemuda itu sekarang berada?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Ia sedang bertapakur di masjid.

MIRAH
Kurang ajar orang luar bikin ulah sok jadi jagoan di kampung orang, akan kuhajar die..

Tanpa menunggu perkataan selanjutnya MIRAH langsung melesat seperti angin.

CUT - TO
018.  EXT/INT. JALANAN - SEBUAH MASJID KECIL.  MALAM
MIRAH melompati pagar masjid yang dipagari pohonan hijau dan berdiri di pembatas masjid yang tidak ada dinding penghalang, hanya disanggah empat tiang sebagai penahan wuwungan membuat pandangan MIRAH bisa melihat langsung rupa wajah ASNI yang tengah khusu berdo’a tidak memperdulikan kehadirannya.
MIRAH menunggu waktu yang tepat untuk menyerang ASNI, diperhatikannya berkali-kali wajah pemuda yang belum dikenalnya, tersirat wajah sendu mendambakan seseorang dimata MIRAH, namun sebagai seorang gadis pendekar ia tidak boleh memperlihatkan kelemahannya. MIRAH mengganti posisi menunggunya tepat dipintu pagar namun sudah berlama-lama menunggu, ASNI sudah menghilang dari tempatnya.
MIRAH begitu kecewa pada kebodohannya ia berlalu meninggalkan masjid, ditendangnya sebuah drum berisi air buat berwudhu membuat drum itu melayang dan jatuh hendak menimpa tubuh JAGOAN KAMPUNG MARUNDA dan seorang keamanan yang tengah berjalan menuju masjid. Melihat drum bergulung-gulung seperti mengejarnya, keduanya langsung lari terbirit-birit lalu mereka menjatuhkan diri kedalam lobang galian. Terdengar suara keras drum menimpa batu, MIRAH melompat dan berdiri memperhatikan keduanya.       

MIRAH
Apa ente, ente tidak melihat pemuda itu lagi?

JAGOAN KAMPUNG dan keamanan kampung menggelengkan kepala lalu keduanya terbangun. Saat bersamaan ASNI muncul yang langsung diserang MIRAH tetapi ASNI bisa menangkap pergelangan lengan MIRAH. Keduanya sempat saling pandang dengan sinar mata yang susah dimengerti, terjadi kesalah tingkahan yang alami ibarat sang putri telah menemukan pangerannya yang dinanti.

ASNI
Belum saatnye kite berhadapan menjadi permusuhan..

MIRAH mencoba menutupi rasa anehnya dengan kembali menyerangnya namun ASNI melompat menghindari perkelahian.

ASNI
Sampai ketemu..!

ASNI melesat melompat dan melompat tidak bisa disusul oleh MIRAH yang berusaha mengejarnya.

MIRAH (berteriak memanggil)
Tunggu.., siape ente..?

MIRAH berjaga-jaga matanya mengerling mencari-cari, telinganya menangkap suara namun pemuda yang ingin dikenalnya sudah tidak mungkin muncul kembali dihadapannya.
INSERT : BANG BODONG bersembunyi mengawasi MIRAH dan mengembang senyum.

CUT - TO
019. INT. RUANG DEPAN RUMAH BANG BODONG. MALAM
MIRAH langsung mendudukan pantatnya dikursi panjang dengan wajah merengut diliputi kekecewaan. BANG BODONG memperhatikan putrinya tidak bergairah segera berpantun menggodanya.

BANG BODONG
Dari mana datangnya lintah
Dari darat turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun kehati

Mendengar pantun seperti menyindirnya, MIRAH memutar tubuh dan merajuk.

MIRAH
Ih, babeh.. selalu mengikuti aye ..

BANG BODONG
Pemuda itu memang sangat mempesonakan, selain tampan..,
ilmunya pasti bisa mengalahkan ente..

MIRAH terdiam mempermainkan selendang panjangnya, raut wajahnya tidak bisa dipungkuri ibarat menandakan seorang gadis baru mengenal cinta pertama.

BANG BODONG
Kalau jodoh enggak akan kemane-mane..

MIRAH tersenyum kecil dan mengembang, pandangan cintanya mulai membara.

CUT – TO
020. SUDUT RUANG KAMAR RUMAH IBU ASNI. JELANG SUBUH
ASNI nampak gelisah mengenang wajah gadis yang baru ditemuinya telah menumbuhkan benih-benih asmara yang sulit dimengerti kelopak matanya tidak bisa dipejamkan akhirnya ASNI merenung-renung duduk dipinggir tempat tidur.
INSERT: IBU ASNI hendak mengambil air wudhu melongok keruang kamar putranya yang terlihat tersenyum-senyum sendiri. BU ASNI turut tersenyum dan perlahan menutup pintu kamar ASNI.

CUT - TO
021. EXT. HALAMAN RUMAH IBU ASNI. PAGI   
TUAN RUYS nampak sudah bertendeng ke rumah ASNI.

TUAN RUYS
Gawat Asni! Kita semua lalai, rumah sodagar Warman kerampokan lagi semalam, dan gawatnya lagi si Bagong lenyap
menghilangkan jejak!

ASNI terperangah, seolah tidak percaya akan lontaran TUAN RUYS.

TUAN RUYS
Benar kata pepatah, jangan sekali-kali mempercayai siapun sebelum kita mengenal karakternya lebih dalam, terbukti sekarang?

ASNI terdiam, wajah lembutnya menjadi keras diliputi rasa bersalah serta penyesalan.

TUAN RUYS
Saya hanya percaya kamu Asni sebagai orang baik berjiwa tulus, tapi terkadang orang terlalu baik bisa menjerumuskan dirinya sendiri… apa yang harus kita lakukan?

ASNI belum bisa mengambil keputusan ia masih menimbang-nimbang segala sesuatunya menjadi baik.

TUAN RUYS
Saya akan mengambil langkah menghilang juga dari daerah Kemayoran, karena jika tidak? Pastinya akan terjadi perkelahian sengit yang bisa menjadi lautan darah sesama warga setempat.. karena aku sudah menitipkan Bagong pada Tuan Warman untuk bekerja..

ASNI mengerti semua perkataan TUAN RUYS, baru ia mengambil keputusan.

ASNI (berkaca-kaca)
Maafkan kesalahan aye Tuan Ruys, aye telah membuat kebodohan yang membuat Tuan Ruys harus meninggalkan kite semua.. aye berjanji akan segera menangkap perampok itu dengan tanganku sendiri Tuan Ruys.. agar Tuan bisa berkumpul kembali bersame kite semua..

TUAN RUYS
Laksanakan secepatnya untuk membuat keributan didaerah Marunda agar bisa memancing satu perguruannya perampok itu, Asni.

ASNI (meyakinkan)
Akan aye buktikan Tuan Ruys!

ASNI dan TUAN RUYS saling berjabatan tangan sebagai sumpah janji seorang pendekar.

DISSOLLVE IN – TO
022. INT / EXT SEBUAH MASJID KECIL. MALAM
(Berhari-hari, berganti-ganti kostum) ASNI bertapakur dan berwudhu dalam masjid. Solatan malam serta ngajian, berdo’a dan berwirid.

DISSOLLVE IN - TO
023. INT /EXT.  RUMAH IBU ASNI. SIANG / MALAM
(Berganti-ganti kostum) ASNI memperagakan jurus-jurus maut serta memperdalam ilmu kenuragannya dengan menyatukan jiwa dan pikiran untuk memecahkan benda-benda atau menghilangkan serta mendatangkannnya.

CUT - TO
024. EXT.  JALANAN – MASJID MARUNDA. SIANG 
ASNI menyamar jadi pengemis jalanan berpakain compang-camping bertopi robek-robek.
Ketika JAGOAN KAMPUNG MARUNDA salat berjamaah dan terpisah dari jagoan kampung lainnya, maka ASNI menghampirinya lalu berpura-pura kesakitan dan ditolong JAGOAN KAMPUNG tersebut.

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Jika ente perlu istirahat, maka aku siap membawa ente
Ke rumah ane..

ASNI (tersenyum)
Kemuliaan hati, menandakan ente bisa membantu aye untuk menyelesaikan persoalan..

JAGOAN KAMPUNG terheran-heran memperhatikan ASNI yang membuka topinya lalu tersenyum.

ASNI
Ente pasti sudah mengenal aye..

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Subhannalloh.. pendekar?

ASNI (menempelkan telunjuknya)
Aye betul-betul minta pertolongan dari ente.. apakah engkau sanggup membantu?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Pendekar, apapun yang  diminta, insyaaalah ane bisa membantunye, bukankah pendekar telah menolang ane waktu keributan besar yang hampir melayangkan nyawa ane? Sungguh suatu kebanggan jika ane bisa membantu pendekar..

ASNI
Berhentilah memanggil aku pendekar, anggap kite bersaudara yang bisa saling tolong menolong..

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Siap, ane akan laksanakan.. (memperhatikan) apa yang perlu ane kerjakan dalam waktu dekat?

ASNI
Aye cuma ingin mengetahui, siapa yang mempunyai ilmu tinggi di daerah sini yang sulit dikalahkan?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA bingung dan bimbang ketakutan ASNI akan mencelakakan Bang Bodong dan Mirah.

ASNI
Aye tidak akan membunuh orang, semua ini aye lakukan demi kebaikan…

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA (mempercayai)
Hanya gadis pendekar bernama Mirah dan Babehnya yang mempunyai ilmu tinggi, termasuk satu perguruannya bernama Tirta seorang pemuda misterius yang susah ditebak keberadaannya..

ASNI
Informasi itulah yang aye mau..

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA
Hanya cuma itu ?

ASNI (menggelangkan kepala)
Aye harus mengundang para pendekar berilmu tinggi untuk saling berhadapan mengadu kekuatan..

JAGOAN KAMPUNG mengangguk memikirkan strategi yang harus dimainkan. 

CUT - TO      
025. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG. SORE
PENJAGA KAMPUNG MARUNDA 4 berjalan tergopoh-gopoh setengah berlari memasuki halaman rumah BANG BODONG yang kala itu tengah memandikan ayam jagonya.

PENJAGA KAMPUNG 4
Maafin aye Bang Bodong, aye ganggu…, aye takut…!

BANG BODONG terheran-heran memperhatikan PENJAGA KAMPUNG 4 yang tubuhnya bergetaran, wajahnya diliputi kecemasan dan ketakutan.

PENJAGA KAMPUNG 4
Ada jagoan kemayoran yang ilmu bela dirinya sanggup melumpuhkan semua jagoan kampung Marunda kite disini Bang… pemuda jagoan itu hanya ingin mencari seorang pemuda sepantarannye..

MIRAH yang baru datang dari pengajian mendengar beberapa pangakuan PENJAGA KAMPUNG 4, tertantang untuk menunjukan kebolehannya.

MIRAH
Beh, kita harus melumpuhkan pemuda itu, jangan sampai kampung  Marunda menjadi tercemar oleh kehebatan orang kemayoran itu..

MIRAH bergegas masuk rumah dan keluar lagi sudah mengenakan pakaian pendekar dengan selendang panjang berwarna  orange . 

CUT – TO
026. EXT. JALANAN - LAPANGAN. SORE
Tubuh BANG BODONG langsung terlempar kebelakang ditolong PENJAGA KAMPUNG serta beberapa orang anak buahnya yang hendak memapahnya, namun BANG BODONG menolaknya, ia ingin memperhatikan lebih dekat dari perkelahian seru antara MIRAH yang dengan garang menyerang ASNI.
Gerakan ilmu silat yang memukaukan padangan mata, saling beraksi, saling menyerbu, saling melumpuhkan hingga keduanya saling mengerahkan ilmu tenaga dalam.
MIRAH mengeluarkan ilmu memutar tubuh, meliuk melayang, menonjok dan menendang menyerang ibarat macan betina mencari mangsa, Namun Asni bisa mengimbanginya dengan mudah dan cekatan dengan jurus-jurus yang susah diungkapkan… (visualkan saja)..

CUT – TO
027. INT/EXT. SEBUAH GUDANG (GOA) ANTAH BERANTAH. SORE
VOP CAMERA. Barang-barang berharga hasil rampokan tertata rapi disebuah gudang. TIRTA tengah sibuk melatih diri dengan berbagai ilmu kedigjayaannya, terutama ia belajar menghentikan kocoran air dari pancuran yang belum bisa dikuasainya.
VOP. Bayangan MIRAH berkelebat.

O.S TIRTA
MIRAH tunggulah, aye pasti bisa ngalahin ente…

TIRTA terus berlatih tanpa mengenal lelah.

CUT – TO
028. EXT. JALANAN – LAPANGAN.  MALAM
Perkelahian seru terus berlansung. Dalam gerakan-gerakan tertentu  antara MIRAH dan ASNI sempat saling pandang dengan pancaran mata satu sama lain saling mengagumi, saling menaruh simpati seperti dua sejoli terpanah asmara. Dan ketika ASNI berhasil merebut selendang panjang warna orange dengan ketangkasannya, tidak berapa lama tubuh MIRAH pun terbelenggu kain panjang orange tersebut. Kemudian ASNI memberi senyuman ibarat kesatria turun dari langit membuat MIRAH tak berkutik, rasa cintanya tidak bisa lagi ditutup-tutupinya.
Namun MIRAH tidak mau menerima kenyataan, dalam sekejap mata ia menyapu tanah merah dengan tendangan sapu jagatnya, sehingga tanah disekeliling menjadi debu-debu beterbangan mengaburkan pandangan dan menyesakkan napas ASNI.
Kelemahan ASNI dipergunakan MIRAH dengan mengerahkan segala tenaga dalamnya yang mengeluarkan warna kemerahan dari telapak tangannya dan kembali menyerang dengan cara melompat terbang melayang hendak melumpuhkan ASNI yang membuat ASNI hampir kewalahan, untuk membelanya ASNI pun menggunakan tenaga dalamnya secara berlebih yang mengeluarkan warna kebiruan dari telapk tangannya. Setelah kedua telapak tangan beradu maka mengeluarkan paduan warna ungu, tubuh MIRAH terpental kebelakang dan hampir mengenai tubuh BANG BODONG yang langsung tertawa terkekeh melihat anaknya tertelungkup dengan wajah mencium tanah.

BANG BODONG
Hahahhhah… MIRAH sudah waktunya ente hadapi kenyataan, maka sebagai janji, aye akan umumkan kekalahan ente Mirah, agar tidak ada jagoan lagi yang ingin mengalahkan ente hahhahha… kalau emang jodoh? gak akan lari kemane-mane… hahhahhah..

ASNI menghampiri MIRAH memberikan selendang panjang.

ASNI
Belum saatnya kite ditakdirkan untuk menyatu sebelum tugas-tugas rahasia aye bisa diselesaikan, dan sebagai pendekar harus mengakui kekalahan dan siap membantu tugas-tugas kemanusiaan..

ASNI mengulurkan tangannya membantu MIRAH berdiri.

ASNI
Nama aye Asni, Mirah..

Mendengar namanya disebut MIRAH tersipu-sipu apalagi ketika ASNI mengecup lengan punggungnya, setelah itu ASNI melompat dan menghilang diikuti pandangan MIRAH yang merasa kehilangan jejak.

CUT – TO
029.  INT. RUANGAN RUMAH BANG BODONG. SORE
Wajah MIRAH diliputi kekecewaan yang luar biasa.

MIRAH
Beh, masyarakat daerah sini hampir semua mengetahui tentang kekalahan Mirah Beh..

BANG BODONG
Jadi?

MIRAH
Mirah malu beh, pemuda yang mengalahkan Mirah sampai saat ini tidak pernah datang-datang kemari.

BANG BODONG
Sabar mirah, bukankah ia masih ada tugas rahasia?

MIRAH
Mirah siap membantu beh, jika benar-benar die harus ditolong.

BANG BODONG
Kemana jiwa pendekarmu Mirah? Kok akhir-akhir ini
sering merengek?

MIRAH
Babeh.., Mirah ingin sekali menolongnya.

BANG BODONG (mencandai)
Ingin menolong atau kangen?

MIRAH memutarkan tubuh melenggak keluar rumah.

CUT – TO
030. EXT. PEKARANGAN RUMAH BANG BODONG. SORE
INSERT: Selembar kertas bekas menyelip di pohon pisang, MIRAH mengamati lalu mengambilnya dan membaca isi tulisan berupa pesan.

O. S  ASNI
Tugas pertame:  Jangan diabaikan pemuda yang sangat mencintai ente, pancinglah apa keinginan yang sesungguhnye…

MIRAH tersenyum-senyum simpul mendapat tugas dari orang yang dicintainya.
   
CUT – TO
031. EXT. SUDUT JALANAN.  MALAM
ASNI melapor pada TUAN RUYS yang bertemu di sudut jalanan.

ASNI
Titik terang sudah mulai terbuka..

TUAN RUYS
Ya, betul, gadis pendekar itu akan membuat si perampok tidak berkutik.. maka jebaklah dia..

TUAN RUYS merasa puas atas perjuangan langkah-langkah ASNI.

CUT – TO
032. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG. PAGI
INSERT: Sebuah kanjut kundang warna hitam birisikan selembar kertas surat menyangkut di pohon pisang, MIRAH terperangah kemudian mencabut surat itu dan membacanya.

O.S ASNI
Tugas rahasia ke 2
Perlihatkanlah benda ini pada pemuda bernama Tirta dengan berpura-pura menemukan benda ini di jalanan, jika die menyimpan benda tersebut maka ikutilah die kemane perginye..

MIRAH menyelipkan kanjut kundang dibalik kain pekaiannya.

CUT - TO
033. EXT. JALANAN MENUJU MASJID. MALAM
MIRAH memberi penjelasan pada ASNI.

MIRAH
Betul Tirta menyimpan benda itu.

ASNI
Apa yang akan dia perbuat dalam waktu dekat?

MIRAH
Die hanya akan mendirikan sebuah padepokan besar..

ASNI (mengerling, menatap Mirah)
Berjanjilah sebagai janji seorang pendekar Mirah..

MIRAH berusaha mengartikan kalimat ASNI.

MIRAH
Ye, aye berjanji sebagai seorang pendekar.

ASNI
Baiklah gadis pendekar, aye harus menangkap seorang perampok kelas kakap, kalau enggak maka ayelah yang akan jadi jaminan masuk sel penjara..

MIRAH terkagetkan mendengar pengakuan ASNI, rasa khawatirnya begitu terlihat lewat pancaran mata serta sikap. 

MIRAH
Tidak akan aye biarkan ente tertidur tanpa alas, berbantal  tangan, menggeluti nyamuk-nyamuk liar..

ASNI menangkap lengan MIRAH dan mengecup punggung jemarinya.

ASNI
Kalau begitu, bagaimana caranye..

MIRAH
Aye akan melakukan ape yang bisa aye kerjakan..

ASNI (memegang pundak Mirah)
Anggaplah ini semacam sebuah lamaran dari aye Mirah.. dan pesta pernikahannye? Tentunye setelah kite mampu menangkap Tirta..

MIRAH tanpa sadar menjatuhkan tubuhnya kepelukan ASNI yang merespon mendekapnya.
INSERT: TIRTA memperhatikan dengan pandangan cemburu.

CUT – TO
034. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG.  MALAM
TIRTA langsung melompat menghalangi langkah MIRAH.

TIRTA
Dari mane malam-malam baru pulang Mirah?

MIRAH
Ada ape ente pengen tahu urusan aye?

TIRTA (menaNgkap lengan Mirna)
Jangan pura-pura Mirah, ente telah jalin hubungan dengan pemuda asal kampung Meruya itu..

MIRAH agak terpaku melepaskan genggaman Tirta mempelajari raut wajah dan sikapnya.

MIRAH
Ilmu aye sudah dikalahkan oleh pendekar itu..

TIRTA mendengar kekalahan Mirah wajahnya berubah memerah dibakar api cemburu.

TIRTA (menentang)
Aye tidak akan terime kekalahan ente oleh pemuda itu..

MIRAH
Maksudnye?

TIRTA
Aye menantangnye..!

MIRAH
Sebelum mengalahkan pemuda tentunye ente harus bisa
 kalahkan dulu aye..

TIRTA menatap MIRAH yang juga menAtapnya, kemudian TIRTA melompat keluar halaman.

TIRTA
Tunggulah Mirah, aye pasti bisa kalahkan ente sekaligus melumpuhkan pemuda Meruya itu..

MIRAH melompat menghadang TIRTA.

MIRAH
Satu lagi yang harus ente buktikan..

TIRTA menatap Mirah

MIRAH
Aye ingin tinggal di padepokan besar
jika ente benar-benar bisa mendirikannya..

TIRTA (berbalik memancing pertanyaan)
Apakah ente ingin aye mengajakmu sekarang juga..?

MIRAH (terhentak melepaskan diri)
Tentunya ini bukan hari yang baik untuk bepergian meninggalkan kota kelahiran aye..

TIRTA tersenyum kecil lalu melesat melompat diikuti MIRAH yang diam-diam mengikuti pergerakan TIRTA.

CUT - TO
035. INT/EXT. RUMAH BANG BODONG. MALAM
BANG BODONG nampak gelisah hilir mudik dari ruang tengah ke ruang depan memperhatikan jam dinding menunjukan waktu sudah larut malam. Kemudian keluar pekarangan rumah mempertanyakan pada para jagoan kampung yang tengah berkumpul dan berwirid, wajahnya diliputi kegelisahan.   

BANG BODONG
Gimana ente-ente pada sudah mendapat informasi mengenai keberadaan anak aye si Mirah?

JAGOAN KAMPUNG MARUNDA I
Semua jagoan kampung sudah mencarinya dari barat ke timur, selatan dan utara, namun tak satupun yang mengetahui keadaan anak babeh..

JAGOAN MARUNDA 2
Kite-kite semua gak akan tinggal diam beh, sebelum Mirah kembali pulang ke rumah..

BANG BODONG (khawatir)
Kemane tuh anak, sudah hampir dua malam enggak kelihatan batang hidungnye..

JAGOAN MARUNDA 3
Akhir-akhir ini aye lihat pendekar Mirah banyak merenungnye, sampe lupa ngajar agama!

BANG BODONG kembali mundar, mandir menkhawatirkan keadaan putrinya.

BANG BODONG
Aye akan usaha lagi nyari sendiri..

BANG BODONG melompat melesat keluar pagar halaman rumah.

PEMUDA MARUNDA 2
Aje gile, coba kite bisa melesat gitu mirif babeh pasti enak, kemane-mane dihormati orang..

PEMUDA MARUNDA 3
Badan gentong begitu mana ada keseimbangan tubuh..!

PEMUDA MARUNDA 2
Itu badan babeh, emang gak gentong?

PEMUDA MARUNDA 3
Babeh sih biar gentong? gak doyan makan banyak enggak kayak ente!

PEMUDA MARUNDA 1
Lain dong gentong antic buatan China dengan gentong penyok buatan tanah liat.. huahhaha..

PEMUDA MERUNDA 4
Udah jangan bercanda, kite harus tahu diri..

Para jagoan kembali berwirid untuk keselamatan Mirah.

CUT - TO
036. EXT. HALAMAN SAMPING RUMAH BU ASNI. SIANG
Para jagoan kampung Meruya berkumpul disamping rumah Asni. Sejurus BABAH YONG menghampiri.

BABAH YONG
Elo, elo olang belkumpul kongko-kongko..

JAGOAN MERUYA I
Hati-hati bos jangan dudukin kursi rusak itu lagi..

BABAH YONG yang hendak duduk segera tersadar menghindar dari kursi rusak, lalu duduk dipinggir bangku panjang.

BABAH YONG (meneruskan pembicaraan)
Mana olang yang lampok lumah oe, tidak ada kabal belitanya..

JAGOAN MERUYA 2
Tenang bos, semua sedang mengarah ke satu tujuan..

BABAH YONG
Sekalang mana si Asni? Oe mau bicala..

JAGOAN MERUYA 3
Pendekar Asni, sudah hampir lima hari ini susah di pergoki..

JAGOAN MERUYA 2
Betul, Pendekar Asni lagi mencari-cari pendekar Mirah dari Marunda yang raib akhir-akhir ini.. bahkan Bek Kemayoran bersama para Opasnya turut serta mencari dan kehilangan jejak..

BABAH YONG
Hayaa.., Bek Kemayolan dan anak pala opasnya mana bisa kelja, jalan bebalis aja salah, salah…

Para jagoan tertawa lucu mengenang keluguan para opas.

CUT – TO
037.  EXT. PENDOPO RUMAH BANG BODONG.  SIANG
BANG BODONG dan ASNI sudah sejak lama terlibat pembicaraan, minuman dalam pundi berkali-kali digantinya.

ASNI
Aye kehilangan jejak beh, padahal aye sudah menyusur pantai dari ujung ke ujung… dari Karawang rengas dengklok, Sukabumi, Cirebon luar batang ujung kulon sudah kutelusuri namun tak ada tanda-tanda..

BANG BODONG (menghibur diri)
Aku yakin Mirah bisa mawas diri.. dan Allah pasti melindunginya..

ASNI
Aye tak akan tinggal diam, semua jagoan masih aye kerahkan.. nanti malam aye akan berangkat ke gunung kidul.. siapa tahu Tirta menyembunyikan Mirah disana..

BANG BODONG terdiam hening, dipandangnya terang matahari menyilakan penglihatan.

CUT - TO
038. EXT/INT. SEBUAH GUDANG (GOA) ENTAH BERANTAH. SIANG/MALAM
MIRAH terpaku dibalik persembunyiannya memperhatikan TIRTA yang tengah bersemedi menyatukan pikiran dan jiwanya. Dimana ilmunya TIRTA sudah bisa mengendalikan sekaligus menghancurkan benda-benda, pun juga menghentikan air pancuran yang jatuh mengalir bahkan membelah batu karang.

TIRTA (bergumam seperti berbicara pada Mirah)
Mirah, eente ingin mengetahui siapa diri ente? Maka aye akan ceritakan Mirah.., kenapa aye menjadi perampok? Karena aye mengikuti jejak baba aye yang ingin membangun padepokan…

MIRAH menajamkan telinganya berpindah posisi dari persembunyian ke persembunyian yang bisa lebih jelas memperhatikan Asni.

TIRTA
Baba aye dulu terkecewakan oleh para saudagar-saudagar yang ternyata berkhianat, mereka lebih mementingkan kepentingan penguasa-penguasa dari belanda daripada rakyat lemah yang perlu uluran tangan.. sampai kematiannye baba membenci saudagar saudagar Kemayoran yang pernah mengkhianatinye… hingga baba tidak mau kembali pada nNyak..

Air mata MIRNA mengembang mendengar ucapan-ucapan kepedihan yang dilontarkan TIRTA.

TIRTA
Dari semenjak kecil aye sudah kehilangan nNyak juga adik aye, dimana mereka? Siapa mereka? Bahkan aye sendiri tidak pernah mengenal siapa diri aye sebenarnye..? Dan semenjak Bang Bodong membawa aye ke rumah ente dua tahun lalu, aye hanya mengenal ente Mirah.. aye akan lebih mengenal ente..

ATMOSFIR SUASANA ANTAH BERANTAH

TIRTA kembali mempelajari ilmu-ilmu kebatinannya dari siang sampai jelang malam hingga mampu menguasai ilmu sirep yang mengeluarkan asap warna-warni dalam tubuhnya dan mampu mengendalikan ilmu-ilmu orang sekaligus melemahkan kekuatannya.
Dalam kesempatan lain MIRAH mencoba mengikuti tetapi ia tidak bisa semahir Tirta. Dalam kesempatan lain Mirah kepergok Tirta yang langsung melumpuhkan Mirah dengan energy kibasan tangannya dan saat itu Mirah tidak bisa mempergunakan ilmunya, alias ilmunya sudah dikuasai TIRTA.

CUT - TO
039. INT/EXT. RUMAH IBU ASNI. PAGI
IBU ASNI memperhatikan ASNI yang baru pulang beberapa waktu lalu dan terlihat mengemasi pakaiannya.

IBU ASNI
mau kemane lagi ente?

ASNI hanya mengulum seulas senyum, IBU ASNI menghempaskan napas lelah melihat keadaan anaknya.

IBU ASNI
Sudah, nyarap dulu..

IBU ASNI manarohkan sarapan pagi dihadapan ASNI kemudian bergerak kebelakang.
Terdengar pintu diketuk dari luar dengan keras, ASNI segera membukanya.

JAGOAN MERUYA I
Assalamualalikkumm..

ASNI
Waalaikkummsallamm..

JAGOAN I
Maafin ane pendekar, diluar ada seorang pengemis perempuan yang melumpuhkan para jagoan kampung sini pendekar…

ASNI merapikan pakaian yang baru dikenakannya dan bergerak keluar rumah menutup pintu.

CUT – TO
040. EXT. PEKARANGAN RUMAH IBU ASNI.  PAGI 
Seorang pengemis perempuan menunduk.

JAGOAN MERUYA 1
Nah ini die pengemis yang bikin kekacauan tempat kita pendekar..

ASNI memperhatikan pengemis dari ujung kaki hingga ujung topi kerucutnya yang kemudian dibukanya.

ASNI (terperangah)
Mirah..?

MIRAH (tersenyum)
Aye sudah melaksanakan tugas yang ke tiga hingga ke tujuh..

ASNI (terharu)
Semua orang mencari-cari ente dari ujung langit hingga ujung bumi, Maafin aye Mirah..!

MIRAH
Bukan saat yang tepat untuk meminta maaf.. disaat tugas-tugas belum selesai..

MIRAH membalas sikap ASNI tempo dulu, ia pun langsung lompat melesat dan menghilang membuat JAGOAN MERUYA 1 terkesima sementara ASNI mengembang senyum penuh arti.

CUT - TO
041. EXT. PENDOPO RUMAH BANG BODONG. SORE
MIRAH menceritkan segala penglihatannya selama mengikuti pergerakan langkah Tirta.

MIRAH
Tirta hampir menewaskan aye waktu ketahuan mengintipnye, tapi aye membujuknye atas sumpah janji jiwa seorang pendekar kemudian Tirta bisa melepaskan aye dengan syarat harus merahasiakan keberadaannye.. ia berkeras akan mengalahkan ente (menerawang putus asa) Aye sudah melihat segala ilmunye, Tirta bukan anak kemaren sore lagi dan sepertinye bukan tandingan kite lagi..

ASNI memperhatikan sikap MIRAH yang mengkhawatirkan kejadian kedepan yang akan terjadi.

MIRAH
Kite harus lebih banyak berlatih dan berlatih terus.. (ragu) dan itupun belum tentu bisa mengalahkannye..

ASNI merenung dan berpikir, sementara MIRAh menyambung kata mengenai keprihatinan Tirta.

MIRAH 
Die hanya seorang pemuda yang kesepian, merindukan seorang ibu dan seorang adiknya…

ASNI
Sudahlah Mirah, aye tak mau kehilangan ente lagi,
maka n’Nyak aye sudah siap akan meminang ente
dalam waktu dekat ini Mirah..

MIRAH mengembang senyum bahagia seiring senja berangsur, cahaya mentari meredupkan kilaunya menyongsong malam.

FADE OUT
SFX :
Suara petasan seiring suara riuh rendah iring-iringan penganten betawi dari irama music ondel-ondel berselang pada music marawis..

FADE IN
042. EXT. JALANAN MENUJU RUMAH BANG BODONG. PAGI
Nampak pemuda-pemuda Jakarta bermain music marawis dengan gerakan-gerakan khasnya mengantar ASNI yang sudah berdandan pengantin betawi tempo dulu diapit BU ASNI dan TUAN RUYS, beserta para jagoan kampung Meruya, menunggu jemputan penganten MIRAH yang sudah bersiap dikawal BANG BODONG..  

DISSOLLVE INT - TO
043. EXT. JALANAN MENUJU RUMAH BANG BODONG.  SORE
TIRTA yang wajahnya diliputi keprustrasian, mengenakan pakaian jawara berkain sarung yang suka dipergunakan untuk menutupi wajahnya jika merampok rumah orang, berjalan terseok dari halaman rumah menuju ruangan rumah BANG BODONG yang baru usai melangsungkan pesta pernikahan antara ASNI dan MIRAH.
INSERT: TUAN RUYS, berlari dari samping rumah melewati orang-orang penjaga kampung yang sudah dilumpuhkan TIRTA.

TIRTA (berteriak)
Mirah…! aye datang menantang ente..! aye sudah siap kalahkan ente termasuk anak Kemayoran itu, Mirah… !!

BANG BODONG, MIRAH dan ASNI yang tengah kelelahan serempak memandang TIRTA yang tiba-tiba saja ia menyerang garang kearah ASNI. ASNI yang belum siap menghadapi lawan kewalahan tubuhnya tersungkur menimpa boneka ondel-ondel. Melihat hal demikian, BANG BODONG dan MIRAH serentak menyerangnya secara berbarengan menyelamatkan ASNI yang energy kekuatannya sudah dikuasai TIRTA hingga kekuatan ASNI melemah.
TIRTA yang sudah menguasai ilmu tingkat tinggi, tidak bergerak dari posisi berdirinya ia hanya memejamkan mata menyatukan pikiran dan jiwa, sehingga dari tubuhnya mengeluarkan energy asap berwarna-warni membuat MIRAH dan BANG BODONG terpental dengan sendirinya setiap menyerang TIRTA.
BANG BODONG juga terkuasai ilmunya, kekuatannya melemah sementara MIRAH berusaha mengumpulkan semua ilmu tenaga dalam yang dimilikinya tetapi ketika hendak menyerangnya, TIRTA mengeluarkan ilmu sirap yang membuat MIRAH terpukau, rasa cintanya beralih pada TIRTA.

TIRTA (mempengaruhi MIRAH)
Mirah… ente sudah terkalahkan…, ente adalah milik aye.. kemarilah Mirah..

MIRAH yang sudah terpengaruh daya sirap menghampiri TIRTA yang langsung disambutnya. BANG BODONG dan ASNI berusaha melawan energy penguasaan ilmu namun kekuatannya belum bisa pulih. Sementara TIRTA menggenggam tangan MIRAH dan membawanya keluar rumah. Namun diluar TUAN RUYS yang sudah melaporkan kemunculan TIRTA pada BEK KEMAYORAN yang diikuti rombongan OPAS sudah berjaga-jaga. 
IBU ASNI yang baru keluar dari ruang dalam terperangah, memperhatikan kain sarung yang dikenakan TIRTA.

BU ASNI (memanggil setengah bergumam)
Anakku…?!

Perasaan cinta membuat TIRTA lengah dari serangan senjata api yang langsung ditembakan berkali-kali oleh BEK KEMAYORAN.  Kelopak mata IBU ASNI membelalak dan berkaca-kaca membagi dua pandangan antara BEK KEMAYORAN dan TIRTA yang memegang dadanya.


PLASH BACK
044. INT. SEBUAH GUBUK DIPERKAMPUNGAN. SIANG
IBU ASNI menerima dua helai kain sarung dari ibunya yang harus dijaganya baik-baik.

CUT – TO
045. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG. MALAM
O.S NENEKNYA ASNI
Bapakmu pernah mewasiatkan, jika engkau mempunyai dua anak laki-laki secara runtun, maka ibu harus memberikan kedua sarung ini padamu dan harus segera dibagikannya pada kedua anakmu, pertanda rumah tanggamu akan mengalami kehancuran, suamimu akan mengalami keguncangan jiwa, akibat dikhianati oleh teman seperjuangannya sendiri, seperti layaknya juga bapakmu yang mengharuskan perceraian..

SLOW MOTION

Dua tembakan beruntun kembali menghantam dada TIRTA yang terhuyung jatuh secara perlahan. BEK KEMAYORAN, TUAN RUYS dan para OPAS menghampiri TIRTA begitupun BANG BODONG dan ASNI yang berusaha menyadarkan MIRAH. Sementara BU ASNI terkesima pandangan matanya masih kabur..

FLASHBACK SNAP SHOT SC 001
046. EXT. LAPANGAN – PERKEBUNAN. SORE
TIRTA memunguti buah jeruk yang langsung disembunyikannya kemudian diperlihatkannya pada ASNI.
INSERT: IBU ASNI terharu memperhatikan ASNI begitu senang menerima pemberian dua buah jeruk dari TIRTA lalu kedua kakak beradik itu saling berpelukan.

CUT – TO
047. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG. SORE

IBU ASNI (berlinangan air mata)
Tirta anakku…?

BU ASNI tersadar lalu memburu TIRTA menyingkirkan kerumunan kemudian menyungkur memeluk TIRTA yang memperhatikan wajah ibunya diburu ASNI dan MIRAH.

IBU ASNI (berderaian air mata)
Tirta ini aku ibumu nak..!

Pandangan TIRTA melemah memandang ibunya.

                        TIRTA (terpatah-patah)
I,..bu ! (air mata Tirta menitik)

IBU ASNI
Dan ini? Asni.. adikmu,..  maafkan nNyak..

TIRTA beralih pandangan pada adiknya mencoba tersenyum.

FLASHBACK SNAP SHOT SCENE 02
048. INT. RUMAH IBU ASNI TEMPO DULU. SORE
TIRTA mencandai adiknya menakut-nakuti dengan menutup wajahnya menggunakan kain sarung membuat ASNI tertawa-tawa kemudian TIRTA memakaikan kain sarung itu pada ASNI yang dijadikanya tokoh kura-kura ninja. TIRTA berlari masuk kamar dan kembali lagi sudah menutup wajahnya mengenakan kain sarung dengan corak yang sama kemudian mereka berdua berguling-guling mengadu kekuatan.

CUT – TO
049. EXT. DEPAN RUMAH BANG BODONG. SORE
TIRTA tak bisa berkata-kata lagi hanya matanya mengerjap-ngerjap menatap MIRAH yang berlinangan air mata, kemudian berusaha menangkap jemari tangan MIRAH yang dirapatkan pada pergelangan ASNI, ditatapnya lagi wajah adiknya. VOP kamera pandangan mengabur. ASNI memeluk TIRTA menitikan air mata, seiring dengan hempasan napas terakhir TIRTA dipangkuan ASNI.
+.
ASNI
Abang…?



                                                S T O P         M O T I O N



Jkt, 22, april, 2010
Nenden Salwa (nenden Olla)










KARAKTER   TOKOH

MIRAH 15th  (dialeg betawi)
Gadis  perekasa yang cantik berambut panjang, seorang pendekar, cekatan namun keras kepala.

ASNI 17TH  (dialeg betawi)
 Pemuda pendekar  tegap berwajah  lembut, ramah dan santun, suka mengajar ngaji berjiwa patriot.

TIRTA 18TH  (dialeg betawi)
 Pemuda jalanan yang sakti, tegap, agak sombong, pemberani, ambisius 

BABAH YONG – kurang lebih 35TH  (dialeg logat tiongkhoa)
Seorang sodagar kaya, Non pribumi (tiongkhoa) berwajah culun, bermasalah dengan mata dia selalu mengenakan kaca mata tebal. Pemunculannya membuat greget.

TUAN RUYS  (boleh tua boleh muda/ dialeg netral)
Seorang jagoan, penguasa kemayoran, berewajah karismatik, agak berwibawa yang dituakan warga.

BANG BODONG 26 s/d 30TH   (dialeg betawi)
Jagoan terkenal daerah Marunda, bertubuh gentong namun cekatan dan baik hati.

BEK KEMAYORAN  25 s/d 30TH  ( dialeg betawi)
 Wajahnya mirif Pak Raden atau pelawak berwajah antic, setiap pemunculannya mengundang tawa.

IBU ASNI 35TH
Melankolis, seorang wanita tegar.


SET – LOKASI
-          RUMAH BABAH YONG (INT)
-          RUMAH BANG BODONG (EXT/INT)
-          JALANAN – PERKAMPUNGAN – LAPANGAN
-          MASJID KECIL
-          MASJID TANPA DINDING PENUTUP
-          RUMAH SODAGAR (ambil runag sudut) Exteriornya bisa pake rumah BABAH YONG.
-          RUMAH TUAN RUYS (ambil ruang SUDUT)
-          RUMAH ASNI (EXT/INT)


Tidak ada komentar: