POSTINGAN 'MENGUPAS ZAMAN'
MUNAWIR GADZALI
PENCAPAIAN MARIFATULLOH
Oleh: MAS TOPO
Manusia adalah citra Allah.. Munusia adalah citra alam semesta dari 7 lapis langit, 7 lapis bumi,7, unsur Allah,7 alam.
Allah ada dalam 1 pribadi manusia dari syareat menuju
hakekatnya....7 unsur Allah diantaranya langit,bumi,angin,air,cahaya,api,tumbuh-tumbuhan...
Pada keadaan paningnya maka ketujuh anasir ruh tadi adalah berupa arah kedatangan dan arah kembali dari syareat sampai hakekat dari 1 pribadi manusia. Namun dalam wujud syareatnya setiap anasir ruh tadi memiliki ekses dari kekuatannya masing2
System paning dari anasir ruh yang menempati tempat seharusnya disebut malaikat. Sedangkan limit eksesnya disebut syetan. Maka syetan adalah anasir ruh api dengan kekuatan amarahnya yang bekerja mengkontraskan akal pikiran.
Dan setelah mengalahkan akal dan pikiran dengan seluk beluk ilusinya maka akan turun kedalam perasaan-perasaan manusia yang telah dikuasai syetan. Disebut iblis dimana sebuah pribadi yang akal pikiran dan perasaannya dikuasai syetan dan iblis menjadi sebutan dajal...
Seluruh amal perbuatannya yang hanya berdasar pada hawa nafsu semata disebut neraka sedangkan kiamat adalah kronis dari kejadian yang mewujud syetan, iblis, neraka dan dajalnya.
Cikal bakal dari wujudnya syetan itu terbaca melalui tirakat menuju marifatnya (iqro). Secara teory jumlah cikal bakal itu ada 2000 kemungkinan dasar menuju kalimat syetan.
(Dalam kitab suci digambarkan bahwa nabi isa mampu membunuh 2000 ekor babi kedalam jurang) artinya mengarah pada marifat 2000 macam ilusi yang menyebabkan akal pikiran menuju niatan dosa akan sirna. Dosa itu baru sebuah niatan dan sudah dilakukan adalah sama karena berasal dari 1 matrik dimensi dari system ekses kekuatan anasir ruhaniyah tersebut.
Syafaat adalah nama lain dari dihentikannya sebuah perbuatan dosa dan mencoba untuk tidak mengulang lagi perbuatan itu yang disebut marifat..
Maka kesimpulan dari keadaan kongkret dan ghaib di atas dapat dikatakan bahwa syetan itu terlihat disaat kita merasa iri, dengki, serakah, meremehkan sesuatu, mengungkit kejelekan orang lain, tidak jujur, pertikaian, permusuhan dan segudang perbuatan yang tidak mengandung nilai kemuliaan itulah syetan.
Dari segi akheratnya maka disebut sebagai ketidak selarasan sebuah pribadi dengan kesucian atau kaedah alamiyah atau dalam indikasi pribadi disebut sebagai iman atau tidak beriman.
Secara kongkretnya begitu menuju matrik asal usulnya, ya, berupa khodam yang berisi anasir ruh dengan berbagai kadar dan sifat serta system delay atau pingpong yang ada didalamnya menuju wujud perwatakan, syetan, iblis dan dajal itu. Adalah symbol dari keluarnya sebuah pribadi dari kaedah alamiyah atau iman yang ada di dalam pribadinya.
Disebut torekat atau sebuah jalan menuju kebenaran hakiki. Yaitu perjalanan dari syareat (keterbatasan) menuju hakekat (ketiada terbatasan). Adalah mempelajari inti sari dari agama itu sendiri yaitu memahami seluruh hukum Allah baik secara ghoib (khodam) dan secara kongkret atau hukum alam totalnya disebut karmapala.
Manusia itu memang perlu belajar dengan hewan dan tumbuhan atau alam.
Misalnya ketika marifatulloh itu datang dan masuk dalam pribadi kita maka ketika kita meminum kopi yang manis maka sisa dari minuman itu semut tidak mau mendekat (kalimat dunia yang mengatakan ada semut ada gula tidak berlaku dalam system marifatulloh tersebut,,)
Penggalian dari hal sederhana itu disebut karomah yang merupakan haq. Bayangkan saja di dalam hutan itu banyak sekali nyamuknya, tapi para pertopo itu tidak pakai anti obat tapi nyamuk tidak mau menggigit.
Itulah suatu perumpaan yang disebut terhentinya karmapala atau syafaat atau pengampunan dosa atau Dukkha Nirodha Ariya Sacca dalam budha atau marifat dalam islam.
Mencapai marifat = 100% hidup berdasar iman, tidak membahas hawa nafsu, diantaranya seumur hidup tidak makan, tidak minum, tidak bergerak, tidak memikirkan wanita, tidak melihat, tidak mendengar yaitu orang syareat yang manunggal dengan hakekat.
Perjalan awal dari syareat menuju torekat menjadi hakekat kemudian lagi menjadi marifat dan tercapai pada tingkatan lebih tinggi yaitu menjadi Marifatulloh...
Menurut Nenden Salwa:
Sudah dipaparkan mengenai hakikat menuju marifat oleh Mas Topo, aku juga baru baca konteknya. Sudah jelas banget, dari semua prjalanan syariat marifatulloh (batiniahnya) yang punya kedudukan bisa menyatu bersama alam semesta. Berarti langkah marifatulloh alam pun mengirinya.
SATU DARI SEMUA ILMU:
Jangan sekali2 lengah dari sunah Rassul sebagai penyeimbangan antara habluminanas dan habluminnalloh agar tidik disesatkan. Karena terkadang sifat manusia jika sudah merasa diberi kelebihan ia merasa sudah memiliki kekuatan (hakikinya) milik Allah. Dan mereka akan mengabaikan apa yang seharusnya bisa dilakukan dalam hidup. Maka disitulah letaknya ilmu menjadi kesesatan.
Zaman sekarang dengan kepintaran bisa membawa misi penipuan termasuk kejahatan yang terjada di negara kita yangg mayoritas Islam. Dengan ayat2 juga mereka menghimpun kekuatan dajjal.
Maka tetap lihat pada perbuatan(alqur'an patokannya) yang bisa menyeimbangkan antara unsur bumi dan unsur langit. Bumi ibarat langkah usaha kita mencapai hidup. Langit ibarat jiwa kita mencapai kenikmatan tersendiri bisa dikatakan kematian.
Nah, org tingkatan sempurna di zaman sekarang (setelah memegang ilmu hakikat) adalah org yang selalu berusaha mencari kekurangan dalam diri. Baik ilmu juga langkah (fisik) Ia akan berusaha bagaimana mengais rejeki dan berusaha mencari ilmu yang bermanfaat. Karena ibadah yang sempurna untuk kehidupan di bumi adalah ibadah dhohir (yg terlihat/syariat) bisa membantu orang kelaparan, mempekerjakan org2 pengangguran dll.. Hingga dari segelintir org yang sadar akan kehidupan sesungguhnya, bisa membangun sebuah keluarga sakinah lalu masuk pada lingkungan dan wilayah, melebar dan melebar dan berkembang menjadi bentuk satu negara sebagai patokan kekuatan bangsa konteknya adil dan merata kemudian melebar dan melebar lagi menjadi satu dunia yang tidak lagi bisa melihat kumpulan orang memperebutkan sisa makanan dikarenakan 'lapar'..
Jadi istilahnya bagaimana agar bisa menghilangkan pemandangan orang2 yang kelaparan di jalanan karena juga tidak mempunyai tempat tinggal.
'INGAT' Jangan melihat masa lalu (org sangat bodoh) alias nengok ke belakang melulu istilah orang sunda mengenal 'Wangsit Silihwangi'. Tataplah ke depan untuk mewujudkan impian dari penemuan sejarah, budaya menjadi suatu peradaban masa lalu yang pernah terkikis habis.
Dan penyempurnaannya adalah pemantauan ke depan. Agama yang paling sempurna adalah Islam yang mempunyai pedoman alqur'an dikarenakan peninjauan jangka panjang ke depan bukan ke belakang. Juga karena orang2 yang menengok kebelakanglah semua berpusat pada Islam (bukan Islam sesungguhnya) sebagai biang keladinya atas segala kericuhan yang era sekarang ini.
Jadi tetaplah pada ajaran sunnah rassul (bagi umat islam dan alqur'an serta hadis gudsi. Kalau agama2 lain ya, mengajulah pada ajaran2 yang sudah dibawa oleh para rassulnya sesuai ketentuan.
'Harus seimbang antara ilmu agama dan perbuatan langkah' agar selamat dunia dan akhirat..
Pencapaian MARIFATULLOH:
Hanya diberlakukan untuk orang2 pilihan yang ditunjuk oleh Allah SWT. Dimana ia akan menemukan sendiri ilmu laduninya atas pembimbingan semesta alam. Dia tidak akan tersesat karena ilmu laduni sebagai ilmu pemberian bukan yang dikehendakinya.
Jika ia tersesat hanya dikarenakan ilmu itu datang secara tiba2 dan ia akan berusaha meluruskan semua ilmu pemberian itu. Ia akan terus mencari pada ajaran yang sesungguhnya yaitu qiblat agama, pedomannya alqur'an dan hadist. Dan ia akan menghargai semua agama yang di turunkan sebagai patokan langkah ke depan menuju kesempurnaan (milik Allah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar